Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... free counters

Benua Atlantis


BENUA ATLANTIS YG HILANG ITU BERNAMA.. INDONESIA !

Banyak ilmuan dan peneliti dari berbagai negara mengatakan Atlantis sebenarnya adalah Indonesia, apakah benar Indonesia adalah Atlantis yang sebenarnya?
Setelah melakukan penelitian selama kurang lebih 30 tahun dan menemukan bukti-bukti meyakinkan, Prof Arysio Santos, Ph.D. memastikan kepada dunia bahwa situs Atlantis adalah Indonesia.

Sebelumnya saya pernah menceritakan perdaban atlantis, dan sekarang saya mau melengkapinya kembali dengan posting sekarang, silahkan disimak deh... Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.


Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya..

Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visitors. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI.

Plato pernah menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ?
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.

Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.

Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.
Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.

Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.

Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani.

Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa.
Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) .
Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut.
Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi.

Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis.
Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang.

Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa.


Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan.

Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.
Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama.
Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas.

Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene.

Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara.
Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka.

Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut.

Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution.
Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia.

Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain.

Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’.

Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas.

Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita.

Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia.

Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ?

Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini.
Sumber: http://kecoabasi.blogspot.com/2011/01/benua-atlantis-yg-hilang-itu-bernama.html














Atlantis Peradaban Yang Hilang


Legenda yang berkisah tentang "Atlantis", pertama kali ditemui dalam
karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347
SM) yakni: buku Critias dan Timaeus. Pada buku Timaeus, Plato
berkisah: Di hadapan "Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang
sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan
pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan
melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis
tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari
semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. negara besar yang
mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam." Satu bagian
dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan
oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli filsafat
Socrates , tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam
dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki
Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani
bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di
antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling
Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:
"Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut
Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang
menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung
banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh
dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,cemerlang
dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang.
Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga
ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya
terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda
gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang."

ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang
tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada
masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis,
kurang lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali
mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama
sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta
petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu
Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga
menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat
dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak
12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di
manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang
menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20
sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat
Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan
Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan
dunia.
*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera
Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca
yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam
dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang
menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa
penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah
jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah
jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan
poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun
penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan
jalan posnya kerajaan Atlantis?
*Awal tahun '70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar
kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti
karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas
ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada
12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu
pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah
di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8
lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno
mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?
*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen
yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut "segitiga maut"
laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang
lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya
berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah
piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang
menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan
kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa
peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida,
apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah
areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua,
ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah
beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll.
Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang kami temukan adalah
Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah
itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil
diselidiki dari atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen
canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan
apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga manusia,
sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk
limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim
ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas
tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke
dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini,
mengambil sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium
serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai
10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis,
setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang
ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat
membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada
sebuah daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di
atas laut Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis
memang benar tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut
Atlantik pasti dapat ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini,
kerajaan Atlantis tetap merupakan sebuah misteri sepanjang masa.
Pernah sekitar thn 2003 lalu, nonton acara di Metro TV yang judulnya
Ultimate 10,pada saat itu membahas 10 Tempat Paling Misterius di
Dunia,dan ternyata Atlantis duduk pada urutan pertama diatas Misteri
Segitiga Bermuda dan Danau Loch (baca artikelku sebelumnya).Dari situ
aq baru tahu, klo Atlantis memang Tempat Misterius nomor satu yang
membuat orang-orang di dunia penasaran setengah mati.Pada saat
penayangan Atlantis,diputar sebuah film dokumenter mengenai pelacakan
benua yang hilang tersebut oleh para tim arkeolog.Dan benar,dari apa
yang aq saksikan didasar laut perairan dangkal Karibia ditemukan
semacam jalan setapak yang sangat panjang dengan struktur yang sangat
modern.Selain itu,diperairan tersebut juga ditemukan semacam
bekas-bekas bangunan yang telah hancur! Benarkah benua Atlantis itu
pernah ada sebelumnya?
Sumber: http://kecoabasi.blogspot.com/2010/09/atlantis-peradaban-yang-hilang.html

Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.